Sejarah maskoki


     Berdasarkan asal mulanya, ikan hias yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga golongan.

  • Pertama, ikan hias asli atau ikan hias yang sudah ada di Indonesia yang merupakan keturunan dari nenek moyangnya.
    • Kedua, ikan hias yang sengaja didatangkan dari luar negeri.
    • Ketiga, ikan hias hasil persilangan kedua jenis ikan diatas.

    Menurut catatan para pakar perikanana, jumlah ikan hias asli yang mempunyai nilai ekonomis dan telah berhasil dibudidayakan mencapai 60 jenis. Di antaranya yang termasuk populer adalah ikan macan, belasak, sumatera, cupang, sepat reli, sepat biru, dan ikan marbel. Sedangkan jenis ikan yang didatangkan dari luar di antaranya dalah ikan paradise, adu siam, ambasis, manfish, rabiosa, zebra dan maskoki beserta jenis -jenis turunannya.

    Sejak ratusan tahun yang lalu, maskoki (gold fish atau golden fish) telah dikenal orang sebagai ikan hias yang sangat indah. Mengenai asal usul maskoki ada pendapat yang menyatakan bahwa maskoki pertama kali diternakkan oleh masyarakat Cina antara tahun 960 – 1279 dengan nama latinnya Catassius auratus. Pada saat itu bentuk maskoki tidak berbeda dengan ikan mas (Cyprinus carpio) yang banyak diternakkan oleh petani ikan. Perbedaannya C. auratus tidak mempunyai misai dan warna tubuhnya seperti emas. Popularitas maskoki mulai terlihat pada masa dinasti Ming (1368 – 1644), karena pada saat ini bermunculan maskoki yang bertubuh unik.
    Di Jepang, maskoki mengalami perkembangan yang pesat sehingga diperoleh bermacam – macam bentuk yang lebih bervariasi seperti yang terdapat pada saat ini. Dan dari negeri Sakura inilah maskoki mulai menyebar keseluruh dunia, termasuk Indonesia.
    Sekitar tahun 1755, seorang raja Perancis yang bernama Louis XV telah memberikan maskoki yang sangat indah sebagai hadiah kepada salah seorang rekannya.



Tinggalkan komentar